"SENYAWA HIDROKARBON"
|
Tujuan pembuatan materi ini
adalah untuk memenuhi tugas Kimia dari Bu Lia selaku guru bidang kimia.
|
Ditulis oleh : Rizal Anwar Fauzi
|
Untuk :
|
Lia Juliawati SP.d
|
MA YPP Jamanis Parigi
pangandaran, Jawa Barat, Indonesia
2014/2015
|
"SENYAWA HIDROKARBON"
Tujuan pembuat materi ini adalah untuk memenuhi tugas Kimia dari
Tujuan pembuat materi ini adalah untuk memenuhi tugas Kimia dari
Bu Lia
selaku guru bidang kimia.
Di tulis oleh : Rizal Anwar Fauzi
Di tulis oleh : Rizal Anwar Fauzi
MA YPP Jamanis Parigi
pangandaran, Jawa Barat, Indonesia
2014/2015
2014/2015
(i)
|
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Senyawa Hidrokarbon” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Lia Juliawati SP.d yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi kimia khususnya tentang senyawa hidrokarbon, dan beserta uraian lain nya yang berkaitan dengan hidrokarbon. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi kimia khususnya tentang senyawa hidrokarbon, dan beserta uraian lain nya yang berkaitan dengan hidrokarbon. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Parigi, 23 Mei 2015
Penulis (Rizal A F)
(ii)
|
DAFTAR ISI
Halaman
judul ....................................................................................................................
i
Prakata ................................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
Prakata ................................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
(iii)
|
Senyawa
Hidrokarbon.......................................................................................................2-3
Minyak
Bumi.....................................................................................................................3-5
Pengolahan
Minyak
Mentah............................................................................................5-10
Komposisi
Minyak
Bumi...............................................................................................11-12
Bensin.............................................................................................................................13-14
Pembakaran.........................................................................................................................15
Kegunaan
Hidrokarbon..................................................................................................16-17
Kesimpulan/
Kritik
Saran....................................................................................................18
Daftar
Pustaka......................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
|
3. Memenuhi
tugas kimia
|
Sebagai murid, saya harus dan wajib untuk memenuhi semua tugas dari guru, termasuk dalam penyelesaian tugas pembuatan makalah ini dan juga Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang pendidikan sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia, baik itu bidang sosial, bidang informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya membuat makalah yang baik dan benar, yaitu merupakan sistem informasi yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan hidrokarbon, yang di dalamnya mencakup minyak bumi, bensin, dampak dan manfaat dari hidrokarbon tersebut.
1.3 Tujuan dan manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu siswa dalam mencari referensi tentang hidrokarbon
2. Memiliki pola pikir ilmiah
Manfaat :
1. Memberikan siswa pengetahuan baru
2. Memberikan referensi pelajaran kimia.
1. Memberikan siswa pengetahuan baru
2. Memberikan referensi pelajaran kimia.
(1)
|
(1)
|
BAB II
ISI
~Senyawa Hidrokarbon~
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang
paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam,
plastik dan lain-lain.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta
senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom
karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya,
senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik :
A. Senyawa
hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai
C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon
alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
– Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang
rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan
alkana.
– Senyawa alifatik tak jenuh adalah
senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga
dinamakan alkuna.
(2)
|
· senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang
membentuk rantai tertutup.
· Senyawa aromatik yaitu senyawa
karbon yang terdiri dari 6 atom C yang
membentuk rantai benzena.
~Minyak Bumi~
Minyak
bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan
kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari
campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi
adalah campuran dari berbagai jenis hidrokarbon.
A .
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak
bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses
penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam
eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil
peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan
lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan
membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena
tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam
di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan
lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di
dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat
batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang
bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas
alam ini sebagian besar berupa metana.
(3)
|
Daerah
di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air
tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur
gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya
lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di
suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi
tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak
yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan
struktur sumber.
Berikut adalah
langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
(4)
|
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
(5)
|
~Pengolahan Minyak Mentah~
Tahapan Lengkap Pengolahan Minyak Mentah
Minyak mentah (crude oil) yang diperoleh dari hasil
pengeboran minyak bumi belum dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan secara langsung. Hal itu karena minyak bumi masih merupakan campuran
dari berbagai senyawa hidrokarbon, khususnya komponen utama hidrokarbon
alifatik dari rantai C yang sederhana/pendek sampai ke rantai C yang banyak/panjang,
dan senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon.
Untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang bukan
hidrokarbon, maka pada minyak mentah ditambahkan asam dan basa.
Minyak mentah yang berupa cairan pada suhu dan tekanan
atmosfer biasa, memiliki titik didih persenyawan-persenyawaan hidrokarbon yang
berkisar dari suhu yang sangat rendah sampai suhu yang sangat tinggi. Dalam hal
ini, titik didih hidrokarbon (alkana) meningkat dengan bertambahnya jumlah atom
C dalam molekulnya.
Dengan memperhatikan perbedaan titik didih dari
komponen-komponen minyak bumi, maka dilakukanlah pemisahan minyak mentah
menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses distilasi bertingkat. Destilasi
bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan) dengan menggunakan
tahap-tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang
diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada beberapa tahap/beberapa
fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi.
Minyak mentah tidak dapat dipisahkan ke dalam
komponen-komponen murni (senyawa tunggal). Hal itu tidak mungkin dilakukan
karena tidak praktis, dan mengingat bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa
hidrokarbon maupun senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon. Dalam hal ini
senyawa hidrokarbon memiliki isomerisomer dengan titik didih yang berdekatan.
Oleh karena itu, pemisahan minyak mentah dilakukan dengan proses distilasi
bertingkat. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilat minyak bumi ialah
campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu.
(6)
|
A . Pengolahan tahap pertama (primary process)
Pengolahan tahap pertama ini berlangsung melalui
proses distilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi ke dalam
fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi.
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
menara gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itu makin
rendah. Hal itu menyebabkan komponen dengan titik didih lebih tinggi akan
mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah
naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen
yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.
Hasil-hasil
frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
1) Fraksi
Pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi
paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30 oC,
berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya
terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada
waktu pengeboran.
Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid
Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan
butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas)
yang mengandung metana (CH4)dan etana (C2H6).
(7)
|
2) Fraksi
kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi
dengan titik didih lebih kecil 90 oC, masih berupa uap, dan
akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 oC –
90 oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan
mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan
campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.
3) Fraksi
ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak
bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 oC , masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90 oC –
175 oC. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke
penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.
4) Fraksi keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan
titik didih lebih kecil dari 200 oC, masih berupa uap, dan akan
masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 200 oC.
Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan
nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–C12H26.
5) Frak si kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah).
Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 oC, masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC -
275 oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair
dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran
alkana dengan rantai C12H26–C15H32.
6) Fraksi keenam
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar).
Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 oC, masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC -
375 oC. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair
dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan
campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.
7) Fraksi ketujuh
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah
dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC, sehingga
akan terjadi penguapan.
Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap
dan residu yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang
tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang menguap
berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu
375 oC. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan
untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk
membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan
untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.
(8)
|
B .
Pengolahan tahap kedua
Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lanjutan
dari hasil-hasil unit pengolahan tahapan pertama. Pada tahap ini, pengolahan
ditujukan untuk mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak
(BBM) dan non bahan bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang
lebih baik, yang sesuai dengan permintaan konsumen atau pasar.
Pada pengolahan tahap kedua, terjadi perubahan
struktur kimia yang dapat berupa pemecahan molekul (proses cracking),
penggabungan molekul (proses polymerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur
molekul (proses reforming).
Proses
pengolahan lanjutan dapat berupa proses-proses seperti di bawah ini.
1 . Konversi
struktur kimia
a)
Perengkahan (cracking)
Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah
menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih
lebih rendah dan stabil.
Caranya
dapat dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
•
Perengkahan termal; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan suhu dan
tekanan tinggi saja.
•
Perengkahan katalitik; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan panas dan
katalisator untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi
bensin dan karosin. Proses ini juga akan menghasilkan butana dan gas lainnya.
•
Perengkahan dengan hidrogen (hydro-cracking); yaitu proses perengkahan yang
merupakan kombinasi perengkahan termal dan katalitik dengan
"menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh.
Dengan cara seperti ini, maka dari minyak bumi dapat
dihasilkan elpiji, nafta, karosin, avtur, dan solar. Jumlah yang diperoleh akan
lebih banyak dan mutunya lebih baik dibandingkan dengan proses perengkahan
termal atau perengkahan katalitik saja.
Selain itu,
jumlah residunya akan berkurang.
b) Alkilasi
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam
hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan
tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.
c)
Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau
lebih untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi
ini ialah untuk menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas
(etilen, propena) menjadi senyawa nafta ringan.
(9)
|
d) Reformasi
Reformasi adalah proses yang berupa perengkahan termal
ringan dari nafta untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti
olefin dengan angka oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa
konversi katalitik komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan
angka oktan yang lebih tinggi.
e)
Isomerisasi
Dalam proses ini, susunan dasar atom dalam molekul
diubah tanpa menambah atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus
diubah menjadi hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih
tinggi. Dengan proses ini, n-butana dapat diubah menjadi isobutana yang dapat
dijadikan sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.
2) Proses ekstraksi
Melalui proses ini, dilakukan pemisahan atas dasar
perbedaan daya larut fraksifraksi minyak dalam bahan pelarut (solvent) seperti
SO2, furfural, dan sebagainya. Dengan proses ini, volume produk yang diperoleh
akan lebih banyak dan mutunya lebih baik bila dibandingkan dengan proses
distilasi saja.
3) Proses
kristalisasi
Pada proses
ini, fraksi-fraksi dipisahkan atas dasar perbedaan titik cair (melting point)
masing-masing. Dari solar yang mengandung banyak parafin, melalui proses
pendinginan, penekanan dan penyaringan, dapat dihasilkan lilin dan minyak
filter. Pada hampir setiap proses pengolahan, dapat diperoleh produk-produk
lain sebagai produk tambahan. Produk-produk ini dapat dijadikan bahan dasar
petrokimia yang diperlukan untuk pembuatan bahan plastik, bahan dasar
kosmetika, obat pembasmi serangga, dan berbagai hasil petrokimia lainnya.
4) Membersihkan
produk dari kontaminasi (treating)
Hasil-hasil
minyak yang telah diperoleh melalui proses pengolahan tahap pertama dan proses
pengolahan lanjutan sering mengalami kontaminasi dengan zat-zat yang merugikan
seperti persenyawaan yang korosif atau yang berbau tidak sedap. Kontaminan ini
harus dibersihkan misalnya dengan menggunakan caustic soda, tanah liat, atau
proses hidrogenasi.
(10)
|
~Komposisi Minyak Bumi~
1. Alkana
Golongan
alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana.
n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh
n-oktana. Alkana disebut juga parafin.
Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H).
2. Isoalkana
Isoalkana
adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan
bercabang, contoh isooktana.
(11)
|
3. Sikloalkana
Sikloalkana
adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan
sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil
siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena
adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n
dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih
tinggi.
4. Hidrokarbon
Aromatik
Hidrokarbon
aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika
hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang
terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.
(12)
|
~BENSIN~
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang
dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, atau empat. Untuk bensin
sebagai istilah kimia, Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan
Kanada; di Indonesia biasa disebut bensin) adalah cairan campuran yang berasal
dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon serta digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran dalam. Istilah gasoline banyak
digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan bukan Amerika.
Orang
Amerika menggunakan 1,36 milyar liter bensin setiap hari. Karena merupakan
campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya.
Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran. Di
Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar,
disebut premium, dan bensin super.
Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.
Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.
(13)
|
Jenis-jenis
Bensin
Ada 3 jenis bensin produksi Pertamina, yakni Premium, Pertamax, Pertamax Plus.
Bilangan oktan dari bensin
Jenis Bensin Bilangan Oktan
premium 80-88
Pertamax 91-92
Pertamax plus 95
Ada 3 jenis bensin produksi Pertamina, yakni Premium, Pertamax, Pertamax Plus.
Bilangan oktan dari bensin
Jenis Bensin Bilangan Oktan
premium 80-88
Pertamax 91-92
Pertamax plus 95
Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan
dua masalah utama. Masalah pertama adalah asap dan ozon di kota-kota besar.
Masalah kedua adalah karbon dan gas rumah kaca.
Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga:
• Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
• Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah kendaraannya sangat banyak.
• Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi mmakhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).
Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga:
• Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
• Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah kendaraannya sangat banyak.
• Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi mmakhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).
Cara mengatasi dampak pembakaran pada bensin:
~ tidak boros
dalam penggunaan bahan bakar fosil (bensin, minyak tanah, gas,dkk) yang berlebihan.
dengan demikian akan mengurangi emisi gas CO dan gas-gas yang lain.
~ menggunakan bahan bakar selain bahan bakar fosil, seperti bahan bakar hidrogen karena zat sisa yang dikeluarkan kendaraan tidak menghasilkan gas CO atau gas lain yang membahayakan, tetapi menghasilkan air. (H2O)
~ penggunaan sel surya (tenaga matahari)
~ Menanami sekeliling jalan yang ramai dengan tumbuhan hijau, untuk mengurangi polusi gas CO2.
~ Memakai kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, seperti sepeda pancal, dsb.
~ menggunakan bahan bakar selain bahan bakar fosil, seperti bahan bakar hidrogen karena zat sisa yang dikeluarkan kendaraan tidak menghasilkan gas CO atau gas lain yang membahayakan, tetapi menghasilkan air. (H2O)
~ penggunaan sel surya (tenaga matahari)
~ Menanami sekeliling jalan yang ramai dengan tumbuhan hijau, untuk mengurangi polusi gas CO2.
~ Memakai kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, seperti sepeda pancal, dsb.
(14)
|
~Pembakaran Sempurna~
Pembakaran metana adalah reaksi pembakaran sempurna, karena hasilnya adalah karbon dioksida
dan air.
Pada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan
oksigen menghasilkan beberapa produk. Ketika hirokarbon terbakar dengan oksigen, maka reaksi utama akan
menghasilkan karbon dioksida dan air. Ketika elemen dibakar, maka produk yang
dihasilkan biasanya juga berupa oksida. Karbon dibakar, menghasilkan karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan sulfur dioksida, dan besi dibakar menghasilkan besi(III)
oksida. Nitrogen
tidak dianggap sebagai komponen yang bisa terbakar jika oksigen dipakai sebagai
agen pengoksidasi, namun nitrogen oksida NOx dalam jumlah kecil biasanya akan
terbentuk.
Jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran sempurn a
disebut udara teoritis. Namun, pada prakteknya digunakan jumlah 2-3 kali jumlah
udara teoritis.
~Pembakaran Tak
sempurna~
Pembakaran
tak sempurna dihasilkan bila tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar bahan
bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air.
Pada banyak
bahan bakar, seperti minyak diesel, batu bara, dan kayu, pirolisis muncul sebelum pembakaran. Pada
pembakaran tak sempurna, produk pirolisis tidak terbakar dan mengkontaminasi
asap dengan partikulat berbahaya, misalnya oksidasi sebagian etanol
menghasilkan asetaldehida yang berbahaya, begitu juga dengan
oksidasi sebagian karbon yang menghasilkan karbon monoksida yang beracun.
Kualitas
pembakaran dapat ditingkatkan dengan desain alat pembakaran, seperti pembakar minyak dan mesin
pembakaran dalam. Perbaikan
lebih lanjut mencakup alat katalitik pasca pembakaran
(seperti konverter katalitik). Beberapa alat-alat
ini biasanya dibutuhkan oleh banyak mobil/kendaraan di berbagai negara untuk
memenuhi aturan lingkungan negaranya mengenai stadar emisi.
Derajat pembakaran dapat diukur dan dianalisis dengan
peralatan uji. Kontraktor HVAC
dan insinyur
menggunakan analiser pembakaran untuk menguji efisiensi pembakar selama
proses pembakaran.
(15)
|
Kegunaan Hidrokarbon di Bidang
Sandang, Pangan, Papan, Seni dan Estetika dalam kehidupan sehari-hari
Kegunaan Hidrokarbon di Bidang Sandang, Pangan, Papan,
Seni dan Estetika dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegunaannya,
diantaranya:
SANDANG
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk
sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene
dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua
bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene. Bentuknya senyawa
benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen
tersebut. Senyawa hidrokarbon juga mulai digunakan untuk mengganti bahan alam
seperti kapas, sutra, dan wall. Bahan pakaian sintetis harganya lebih murah dan
dapat diproduksi secara besar-besaran dalam waktu singkat. Produk ini termasuk
polimer yang dibuat dari berbagai senyawa hidrokarbon molekul kecil yang
disebut monomer.
PANGAN
Untuk urusan Sandang, Papan, Seni dan Estetika kita
bisa berbicara tentang hidrokarbon. Tapi ketika sudah bicara pangan maka yang
akan kita bicarakan adalah karbohidrat. Memang didalamnya masih ada
hidrokarbonnya, tapi dengan tambahan oksigen didalam molekulnya. Lagipula
selama ini yang saya tahu rasanya belum ada sumber pangan yang berasal dari
hidrokarbon atau minyak bumi.
Satu molekul glukosa / dekstrosa / monosakaridaKarbohidrat
atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai
bola berwarna hitam, okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka
bentuk molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber
tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam
aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan
bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk
respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan
disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak.
(16)
|
Reaksi
pembakaran gula dalam tubuh :
C6H12O6
(gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —>
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).
Selain itu, sekarang banyak zat adiktif makanan yang berasal dari hidrokarbon, yaitu benzena yang mempunyai rumus C6H6. Zat adiktif itu misalnya pemanis sakarin dan sodium siklamat, keduanya mengandung bahan dasar benzena C6H6.
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).
Selain itu, sekarang banyak zat adiktif makanan yang berasal dari hidrokarbon, yaitu benzena yang mempunyai rumus C6H6. Zat adiktif itu misalnya pemanis sakarin dan sodium siklamat, keduanya mengandung bahan dasar benzena C6H6.
PAPAN
Genteng PlastikBahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon
pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu
polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3.
Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam2… mulai dari atap rumah (genteng
plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi,
piring, dll. Salah satu produsen bahan baku barang plastik di Indonesia adalah
di Pertamina Unit Pengolahan III Palembang dengan jenis produk yang
bermacam-macam.
SENI
Cat minyakUntuk urusan seni, terutama seni lukis,
peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin
adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat.
Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari
plastik atau piala, dll.
Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat
dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan
dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o
C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari
parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
ESTETIKA
Lipstik Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika.
Tapi mungkin lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan
hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal
lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur
kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan
kosmetik spesifikasinya ketat sekali.
(17)
|
BAB
III
KESIMPULAN, KRITIK DAN SARAN
KESIMPULAN, KRITIK DAN SARAN
Kesimpulan
Hidrokarbon adalah senyawa sederhana
dengan hanya ada karbon dan hidro saja, macam dari hidrokarbon adalah minyak
bumi yang sangat berguna bagi manusia, di samping itu ada juga efek negative
nya. Yang dapat di cegah jika kita manusia dapat mengimbangi pemakaian minyak
itu sendiri. Dengan berbagai macam cara yang dapat di lakukan.
Kritik Dan
Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon
dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
(18)
|
DAFTAR
PUSTAKA
dan lain nya .. J
(19)
|
0 komentar:
Posting Komentar